PONTIANAK, KOMPAS.com- Kalimantan Barat masih memerlukan hibah kapal bagi para nelayan. Selain untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan, kapal bisa sekaligus dipakai untuk menjaga perairan Kalimantan Barat dari penjarahan oleh nelayan asing.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kalimantan Barat (Kalbar) Gatot Rudiyono mengatakan, tahun 2012 ini sudah ada tujuh kapal bantuan yang diserahkan kepada nelayan. Kapal bantuan untuk kelompok nelayan itu akan mengisi beberapa kawasan perairan di Kalbar yang masih kosong.
Kekosongan perairan itu adalah salah satu penyebab pencurian oleh nelayan asing masih marak. "Kapal patroli memang ada, tetapi terbatas waktu dan anggarannya. Kapal bantuan akan menjadi solusi efektif karena sekaligus bisa membantu mengamankan perairan Kalbar," ujar Gatot.
Pencurian ikan di Kalbar sangat ironis. Pasalnya, sebagian besar ikan-ikan curian itu diolah atau disimpan di wilayah Sarawak, Malaysia, lalu diselundupkan ke Kalbar saat stok kurang. Ini menjadi modus paling sering, dan sudah dua kali modus ini terungkap oleh polisi.
Minggu (1/4), Direktorat Polisi Perairan Polda Kalbar mengungkap masuknya 42,75 ton ikan teri ilegal dari Sarawak. Awal Maret lalu, Kepolisian Resor Kota Pontianak juga mengamankan sembilan ton ikan beku dari Sarawak.
Kepala Stasiun Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) Pontianak Bambang Nugroho mengatakan, belakangan ini mulai terjadi kerja sama antara nelayan Vietnam dan Malaysia. Modusnya, kapal-kapal Vietnam mencuri ikan di wilayah perairan Kalbar, terutama di dekat perbatas an laut, lalu membawanya ke Kuching, Ibu Kota Sarawak.
Jika stok ikan di Kalbar sedang sedikit, ikan dari Sarawak itu masuk, entah itu memanfaatkan celah perdagangan perbatasan atau sengaja diselundupkan melalui jalan setapak. Kejadian ini sudah berulang-ulang, kata Bambang.
Disuling dari : http://regional.kompas.com/read/2012/04/04/21363275/Kalbar.Butuh.Kapal.Bantuan.Lebih.Banyak
KOMEN GUE :
Ya emang bener, perariran Kalbar itu luas tapi ironisnya banyak wilayah perairan kalbar yang sumberdayanya malah termanfaatkan nelayan dari negara asing seperti Thailand, Vietnam, bahkan Malaysia. Parah banget bahkan Kalbar masih belum bisa mencukupi kebutuhan masyarakatnya untuk soal makan ikan, kita ini lucu, seperti Ayam yang Kelaparan di Lumbung Padi, Bener khan??
Mau investasi di kalbar mikir dua kali, karakter nelayan sana suka gak jujur, dapat ikan laut dijual ditengah. Nanti pulang pura pura gak dapat ikan. Hadeh kapok lah
BalasHapus