Berdasarkan data yang berhasil dihimpun, ternyata utang Indonesia saat ini sudah mencapai 1.859 Triliun!! Ya ampun!! Gede Banget...Tapi Jangan Pesimistis dulu lah...Kita harus tetap OPTIMIS!! Lho, kenapa Kita malah harus tetap optimis?? Hal inilah yang Dahlan Iskan katakan saat berada di Ernst & Young Entreprenurship Meeting di Hotel Four Season, 11 Mei 2012.
Abah bilang pemberitaan di Televisi kadang menyebutkan seakan-akan Indonesia akan Bangkrut besok. Sebagian besar selalu menyindir besarnya utang Indonesia yang hampir menyentuh angka 2000 triliun, padahal ada hal besar yang tidak dikemukakan oleh mereka.
"Berita Televisi sering menyebarkan pesimisme, Indonesia seperti kacau balau, seolah-olah bangkrut minggu depan," ujar Abah di Hotel Four Seasons Jakarta, Jumat (11/5/2012).
Menurut Abah , pasalnya pesimisme dan optimisme bisa menular dan bisa ditularkan. "Pesimisme itu bisa menular, optimisme bisa ditularkan, mana yang lebih agresif, kalau digambarkan terus pesimesme bagaimana Indonesia bisa maju," ucap Abah . Namun, kata Abah , walau sering diberitakan pesimisme terhadap Indonesia, tetapi pada kenyataannya tidak sesuai gambaran.
"Justru Ekonomi kita terus tumbuh, cadangan devisa kita naik, orang ngantri naik pesawat bukan main, penjualan sepeda motor dan mobil makin banyak sampai-sampai macet kayak gitu," tegas Abah .
Abah mencontohkan, bagaimana dahsyatnya ekonomi Indonesia yang tahun lalu sudah mengalahkan Belanda. Hal yang terjadi dengan China, yang tiga tahun lalu sudah mengalahkan Jepang, padahal sebelumnya Jepang menjajah China pada waktu lalu.
"Bandingkan dengan Indonesia, sudah ngalahkan Belanda tapi kita biasa-biasa saja, padahal kita dijajah 350 tahun, setelah merdeka 67 tahun sudah mengalahkan ekonomi Belanda, harusnya kita bangga, harusnya kita pesta pora dan harusnya kita makin optimisme," tandas Abah .
"Utang kita memang terus naik, tetapi ada sesuatu yang disembunyikan dari fakta tersebut, dan yang disembunyikan itu harusnya sering dikampanyekan untuk memberikan optimisme," ujar Abah dalam acara Ernst and Young Enterprenur di Hotel Four Season, Jumat, Jakarta (11/5/2012). Menurut Abah , tidak salah utang Indonesia terus naik, namun jumlah persentase utang tersebut terhadap PDB menurun.
"Misal begini bagus mana, gaji kita Rp 1 juta tapi punya utang Rp 500.000, dibandingkan punya utang Rp 5 juta tapi gaji Rp 100 juta, bagus mana?" kata Abah .
Dahlan bilang itulah yang selama ini disembunyikan, Indonesia banyak utang tetapi ekonominya terus tumbuh.
"Jadi utang banyak tidak salah, utang kita naik tapi ekonomi kita terus tumbuh, bahkan sudah mengalahkan Belanda, tahun depan saya optimis bisa mengalahkan Singapura," kata Abah .
Diungkapkan Abah , bukti ekonomi Indonesia kuat adalah Indonesia ekonominya mengalahkan negara-negara ASEAN. "Di ASEAN ada 11 negara, ekonominya Indonesia itu 50%-nya, sementara 50% lainnya dibagi-bagi 10 negara di ASEAN," ujar Dahlan. Abah
Namun yang masih membuatnya 'dendam' adalah perdagangan Indonesia.
"Trading (perdagangan) kita masih nomor 4, masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand, ini saya dendam banget, trading kita harusnya bisa jadi nomor 1, dendam ini harus terbalaskan," tukas Dahlan.
"Misal begini bagus mana, gaji kita Rp 1 juta tapi punya utang Rp 500.000, dibandingkan punya utang Rp 5 juta tapi gaji Rp 100 juta, bagus mana?" kata Abah .
Dahlan bilang itulah yang selama ini disembunyikan, Indonesia banyak utang tetapi ekonominya terus tumbuh.
"Jadi utang banyak tidak salah, utang kita naik tapi ekonomi kita terus tumbuh, bahkan sudah mengalahkan Belanda, tahun depan saya optimis bisa mengalahkan Singapura," kata Abah .
Diungkapkan Abah , bukti ekonomi Indonesia kuat adalah Indonesia ekonominya mengalahkan negara-negara ASEAN. "Di ASEAN ada 11 negara, ekonominya Indonesia itu 50%-nya, sementara 50% lainnya dibagi-bagi 10 negara di ASEAN," ujar Dahlan. Abah
Namun yang masih membuatnya 'dendam' adalah perdagangan Indonesia.
"Trading (perdagangan) kita masih nomor 4, masih di bawah Singapura, Malaysia, dan Thailand, ini saya dendam banget, trading kita harusnya bisa jadi nomor 1, dendam ini harus terbalaskan," tukas Dahlan.
KOMEN GUE :
Menurut gue abah ada benernya juga, tapi bagi gue media di Indonesia ini kadang aneh dan tidak menentu, it's random, hahaha (niru kata-kata Bieber). Kadang memberitakan optimisme sampai euforia, kadang juga pesimisme dan lempar tanggung jawab. Ya, begitulah Indonesia. Tapi Gue yakin Indonesia suatu saat bisa maju, bersaing sama negara-negara tetangga yang ada di ASEAN dan dunia. Abah telah menanamkan kepada kita benih-benih optimisme, banyak hal yang bisa kita raih..dan kita harus terus melihat perkembangan Indonesia dari dua sisi agar ada keseimbangan.
Lihat aja, sebenernya kita ini kan banyak banget potensinya, mulai dari IPTEK, Otomotif, Kesehatan, Sumber Daya Alam, Manusianya, aduh..gak mampu lagi ini disebutin seberapa bisanya Indonesia bersaing di dunia. Kita Bisa, tx Abah buat motivasinya!!
BONUS KOMEN GUE :
Dalam acara Ernst and Young Enterprenur, Dahlan ditanya, setelah menjadi pengusaha, Dirut PLN, dan menteri, apa yang akan dilakukan oleh Dahlan?
Sontak pertanyaan yang dilontarkan oleh moderatir acara kepada Dahlan disambut teriakan para undangan yang hadir: "Presiden!" Teriakan ini ramai diucapkan berulang kali pada acara yang dilakukan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (11/5/2012).
Menanggapi hal ini, Dahlan hanya santai saja menanggapinya. Dia hanya menjawab, dirinya tidak punya partai politik, tidak punya posisi di partai sebagai kendaraan politik.
"Jadi kalau jadi presiden, biar Tuhan yang putuskan," tukas Dahlan. AMIIINNNNN!!!!
Sontak pertanyaan yang dilontarkan oleh moderatir acara kepada Dahlan disambut teriakan para undangan yang hadir: "Presiden!" Teriakan ini ramai diucapkan berulang kali pada acara yang dilakukan di Hotel Four Seasons, Jakarta, Jumat (11/5/2012).
Menanggapi hal ini, Dahlan hanya santai saja menanggapinya. Dia hanya menjawab, dirinya tidak punya partai politik, tidak punya posisi di partai sebagai kendaraan politik.
"Jadi kalau jadi presiden, biar Tuhan yang putuskan," tukas Dahlan. AMIIINNNNN!!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar