WASHINGTON, KOMPAS.com -- Atas permintaan pemerintah Indonesia, Bank Dunia di Washington, Amerika Serikat, Selasa (15/5/2012), mengumumkan pemberian bantuan dua miliar dollar AS untuk Indonesia. Ini bertujuan mengantisipasi dampak negatif krisis utang di Zona Euro.
Pihak Bank Dunia mengatakan dana itu bertujuan mengantisipasi gejolak yang mungkin terjadi dalam waktu dekat. Demikian diberitakan kantor berita AFP, Rabu (16/5/2012).
Ekonom AS Nouriel Roubini sudah hampir memastikan bahwa krisis besar kemungkinan terjadi pada tahun 2013 akibat ledakan krisis utang Eropa. Hal serupa juga diperkirakan oleh Mark Matthews dari Julius Baer, sebuah lembaga kuangan Swiss yang memiliki pelanggan para warga kaya dunia. Matthews mengatakan, Zona Euro relatif sulit keluar dari persoalan krisis keuangan sekarang ini.
Menurut Bank Dunia, perekonomian Indonesia menikmati pertumbuhan tinggi, yakni di atas lima persen per tahun. Akan tetapi antisipasi terhadap krisis juga penting karena gejolak eksternal pasti berdampak negatif pada ekspor Indonesia.
Gejolak eksternal juga kemungkinan akan berdampak negatif pada pasar uang dan pasar modal Indonesia. Namun dengan bantuan itu, Indonesia dan Bank Dunia telah memberi pesan pada pasar bahwa ada alat pemadam untuk meredam gejolak di pasar.
KOMEN GUE :
Ya meskipun Indonesia itu sukses membangun ekonomi masyarakatnya nampaknya pemerintah juga harus bisa menyeimbangkan keuangan negara dengan bijak. Memang gak bisa dipungkiri, Indonesia mampu terlepas dari krisis ekonomi yang membebani dunia dengan mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 6%. Hal ini malah jauh lebih baik dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Alasannya adalah Indonesia bukanlah negara yang memiliki ketergantungan dengan produk impor dari negara luar. Sebagian besar kebutuhan dalam negeri dipasok oleh para pengusaha dalam negeri. Nilai ekspor kita yang besar juga turut menyokong pertumbuhan ekonomi negara ini. Nah, menghadapi kemungkinan krisis ekonomi di tahun 2013 maka sudah seharusnya pemerintah lebih memperhatikan bagaimana tetap mempertahanka stabilitass ekonomi politik dalam negeri. Permasalahan seperti BBM, Listrik, kebutuhan para nelayan, dorongan ekonomi untuk para wirausahawan baru. dan kesejahteraan petani sangat patut untuk diperhatikan. Sehingga nantinya pada saat krisisi ekonomi 2013 kita massih gemah ripah loh jawi di taah sendiri..Amin
Ya meskipun Indonesia itu sukses membangun ekonomi masyarakatnya nampaknya pemerintah juga harus bisa menyeimbangkan keuangan negara dengan bijak. Memang gak bisa dipungkiri, Indonesia mampu terlepas dari krisis ekonomi yang membebani dunia dengan mencapai pertumbuhan ekonomi hingga 6%. Hal ini malah jauh lebih baik dibandingkan dengan Singapura dan Malaysia. Alasannya adalah Indonesia bukanlah negara yang memiliki ketergantungan dengan produk impor dari negara luar. Sebagian besar kebutuhan dalam negeri dipasok oleh para pengusaha dalam negeri. Nilai ekspor kita yang besar juga turut menyokong pertumbuhan ekonomi negara ini. Nah, menghadapi kemungkinan krisis ekonomi di tahun 2013 maka sudah seharusnya pemerintah lebih memperhatikan bagaimana tetap mempertahanka stabilitass ekonomi politik dalam negeri. Permasalahan seperti BBM, Listrik, kebutuhan para nelayan, dorongan ekonomi untuk para wirausahawan baru. dan kesejahteraan petani sangat patut untuk diperhatikan. Sehingga nantinya pada saat krisisi ekonomi 2013 kita massih gemah ripah loh jawi di taah sendiri..Amin
Tidak ada komentar:
Posting Komentar